Semua kemungkinan mulai dari sini.
Dibuat oleh - Indra Fahrizal
Hindari Blame, Shame, Justify, dan Ambil Tanggung Jawab Pribadi Jadilah versi yang terbaik dari dirimu
Menyalahkan (Blame), merasa malu terhadap diri sendiri (Shame) , dan mencari pembenaran (Justify) adalah reaksi umum terhadap situasi sulit, tetapi hal itu dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan merusak hubungan. Di sisi lain, mengambil tanggung jawab pribadi dapat mengarah pada peningkatan diri dan memperkuat hubungan dengan orang lain. Berikut ini, saya akan menguraikan efek negatif dari Menyalahkan (Blame), merasa malu terhadap diri sendiri (Shame) , dan mencari pembenaran (Justify) serta manfaat dari mengambil tanggung jawab pribadi. Saya juga kutip pendapat beberapa ahli tentang hal ini. Menyalahkan, merasa malu terhadap diri sendiri, dan mencari pembenaran sering digunakan saat kita menghadapi masalah atau kesalahan. Namun, perilaku ini dapat menimbulkan konflik dan menghambat kemajuan. Seperti Dr. Brené Brown, seorang profesor riset di University of Houston, menyatakan, "Menyalahkan adalah pelepasan ketidaknyamanan dan rasa sakit. Ini memiliki hubungan terbalik dengan akuntabilitas. Menyalahkan hanyalah cara untuk mengeluarkan rasa sakit dan ketidaknyamanan" (Brown, 2013 ). Ketika kita menyalahkan orang lain atas masalah kita, kita mengalihkan perhatian dari diri kita sendiri dan menciptakan perasaan negatif seperti kebencian dan kemarahan. Perilaku ini dapat menghalangi kita untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan kita dan menemukan solusi untuk masalah kita.Rasa malu adalah perilaku negatif lain yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan hubungan pribadi. Dr. Brown menjelaskan bahwa "rasa malu adalah perasaan atau pengalaman yang sangat menyakitkan karena percaya bahwa kita cacat dan karena itu tidak layak untuk dicintai dan dimiliki" (Brown, 2012). Saat kita mempermalukan orang lain, kita membuat mereka merasa tidak berharga dan dapat merusak hubungan kita dengan mereka. Selain itu, ketika kita membenarkan tindakan kita, kita mengalihkan tanggung jawab dan mencegah diri kita belajar dari kesalahan kita.Sebaliknya, mengambil tanggung jawab pribadi dapat mengarah pada peningkatan diri dan memperkuat hubungan kita dengan orang lain. Stephen R. Covey, penulis The 7 Habits of Highly Effective People, menjelaskan bahwa "tanggung jawab berarti mengakui bahwa Anda adalah penyebab dari pengalaman Anda sendiri" (Covey, 1989). Dengan mengambil kepemilikan atas tindakan dan keputusan kita, kita dapat belajar dari kesalahan kita dan mengambil langkah untuk memperbaiki diri kita sendiri. Tanggung jawab pribadi juga melibatkan perbaikan ketika kita telah menyakiti orang lain dan berjuang untuk berbuat lebih baik di masa depan.Kesimpulannya, Menyalahkan (Blame), merasa malu terhadap diri sendiri (Shame), dan mencari pembenaran (Justify) akan berdampak negatif pada pertumbuhan dan hubungan pribadi. Mengambil tanggung jawab pribadi, di sisi lain, dapat mengarah pada peningkatan diri dan hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Dengan mengenali peran kita dalam situasi sulit dan menebus kesalahan bila perlu, kita dapat menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang di sekitar kita.Referensi:Brown, B. (2012). Sangat Berani: Bagaimana Keberanian Menjadi Rentan Mengubah Cara Kita Hidup, Mencintai, Menjadi Orang Tua, dan Memimpin. New York: Buku Gotham.Brown, B. (2013). "Brené Brown yang Disalahkan." Celana Pendek RSA. Diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=RZWf2_2L2v8.Covey, S.R. (1989). 7 Kebiasaan Orang yang Sangat Efektif. New York: Simon & Schuster.
Tampilkan lebih banyakDipublikasi - Sel, 11 Apr 2023
Dibuat oleh - Indra Fahrizal
Groupthink (pemikiran kelompok) dan dampaknya terhadap kreativitas
Groupthink adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika sekelompok individu menghargai keharmonisan dan kesesuaian di atas pemikiran kritis dan penilaian independen. Dalam skenario pemikiran kelompok, keinginan untuk konsensus dan kesatuan dalam kelompok menjadi lebih penting daripada mempertimbangkan perspektif alternatif atau mengevaluasi gagasan secara kritis. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah dan kurangnya kreativitas dalam kelompok.Di tempat kerja, groupthink dapat terwujud dalam berbagai cara. Salah satu contohnya adalah ketika karyawan atau pemimpin menghindari pendapatyang berbeda, dan memilih kesepakatan dan kesesuaian. Hal ini bisa terjadi karena tekanan sosial, ketakutan akan konflik, atau keinginan untuk menjaga keharmonisan dalam kelompok. Akibatnya, ide-ide inovatif, sudut pandang berbeda, dan kritik konstruktif ditekan, sehingga membatasi potensi kreativitas yang mengakibatkan lingkungan kerja yang stagnan dan tidak produktif.Salah satu bahaya utama dari Groupthink adalah penindasan terhadap perbedaan pendapat dan ketakutan untuk berbeda pendapat. Ketika individu takut untuk angkat bicara atau menantang status quo, ide-ide baru tidak diberi kesempatan untuk berkembang. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi bisnis, karena inovasi sangat penting untuk tetap kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat saat ini.Untuk memerangi groupthink, penting untuk menciptakan lingkungan di mana individu merasa aman untuk mengekspresikan ide dan pendapatnya. Mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur, mendorong keragaman dan inklusi, serta mendorong budaya keamanan psikologis adalah elemen kunci untuk membebaskan diri dari belenggu pemikiran kelompok. Studi kasus perusahaan yang berhasil memerangi pemikiran kelompokBeberapa perusahaan telah berhasil memerangi pemikiran kelompok dan memupuk budaya inovasi. Salah satu contohnya adalah Google, yang terkenal mendorong karyawannya untuk menghabiskan 20% waktunya mengerjakan proyek yang mereka pilih sendiri. Hal ini memungkinkan untuk eksplorasi dan eksperimen, yang mengarah pada pengembangan produk dan layanan inovatif.Contoh lainnya adalah Pixar, studio animasi ternama. Pixar memiliki budaya yang merangkul pengambilan risiko dan mendorong umpan balik yang terbuka dan jujur. Mereka memiliki proses "Braintrust" yang unik, di mana sekelompok individu tepercaya memberikan umpan balik dan kritik atas pekerjaan yang sedang berjalan. Proses ini membantu memastikan bahwa ide-ide dievaluasi dan disempurnakan secara ketat, mencegah timbulnya pemikiran kelompok.Menumbuhkan budaya kreativitas dan inovasiMenciptakan budaya kreativitas dan inovasi dimulai dengan kepemimpinan kelompok(Team Leadership). Pemimpin harus mendorong dan menghargai inovasi, dan dengan menunjukkan kesediaan mereka sendiri untuk mengambil risiko dan berpikir di luar kotak. Ketika para pemimpin secara aktif mempromosikan dan mendukung kreativitas, akan memberikan pesan dan kesan yang kuat ke seluruh organisasi bahwa ide-ide baru dihargai dan didorong.Selain dukungan kepemimpinan, organisasi dapat memupuk budaya kreativitas dengan menyediakan sumber daya dan alat yang diperlukan untuk berinovasi. Ini dapat mencakup waktu khusus untuk sesi curah pendapat, akses ke teknologi mutakhir, dan peluang untuk pengembangan dan pembelajaran profesional. Dengan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan kreatif karyawannya, organisasi dapat menciptakan tenaga kerja yang dapat mengatasi masalah kompleks dan menghasilkan solusi inovatif.Penting juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan kolaboratif di mana individu merasa nyaman berbagi ide dan berkolaborasi dengan orang lain. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan membangun tim, proyek lintas fungsi, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam organisasi. Ketika karyawan merasakan rasa memiliki dan kepercayaan, mereka lebih cenderung mengambil risiko dan menyumbangkan perspektif unik mereka untuk proses pemecahan masalah.Teknik untuk memerangi GroupthinkMemerangi groupthink membutuhkan pendekatan proaktif yang mendorong keragaman pemikiran dan menantang status quo. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat membantu melepaskan diri dari cengkeraman pemikiran kelompok:1. Mendorong perbedaan pendapat: Secara aktif mencari dan menghargai perbedaan pendapat dan mendorong individu untuk angkat bicara, bahkan jika ide mereka bertentangan dengan mayoritas. Hal ini dapat dilakukan melalui forum terbuka, kotak saran anonim, atau peran “devil advocate” yang ditunjuk dalam tim.2. Promosikan tim yang beragam: Pastikan bahwa tim terdiri dari individu dengan latar belakang, pengalaman, dan perspektif yang berbeda. Keanekaragaman pemikiran mengarah pada solusi yang lebih inovatif dan mencegah pemikiran kelompok bertahan.3. Rotasi anggota tim: Merotasi anggota tim secara teratur untuk mengekspos mereka ke perspektif yang berbeda dan menghindari pembentukan klik atau ruang gema. Hal ini membantu mencegah stagnasi ide dan mendorong pemikiran segar.4. Gunakan teknik pengambilan keputusan: Terapkan teknik pengambilan keputusan seperti metode Delphi atau 6 thinking hats untuk mendorong pemikiran kritis dan menghindari jebakan pemikiran kelompok. Teknik ini menyediakan kerangka terstruktur untuk mengevaluasi ide dan membuat keputusan berdasarkan kriteria objektif. Kesimpulan: Merangkul inovasi untuk kesuksesan masa depanDalam lanskap bisnis yang berubah dengan cepat saat ini, inovasi dan pemecahan masalah secara kreatif menjadi lebih penting dari sebelumnya. Memerangi groupthink atau pemikiran kelompok dan mengembangkan budaya inovasi memerlukan pendekatan proaktif yang menghargai perspektif yang beragam, mendorong komunikasi terbuka, dan memberdayakan karyawan untuk mengambil risiko dan berpikir di luar kebiasaan. Dengan memahami bahaya groupthink, menerapkan teknik untuk melawannya, dan mendorong pemecahan masalah secara kreatif dalam tim, organisasi dapat membuka potensi karyawannya dan mendorong inovasi ke depan. Dengan dukungan kepemimpinan yang kuat, alat dan sumber daya yang tepat, serta komitmen untuk mengukur dan mengevaluasi kesuksesan, organisasi dapat berinovasi dan mempersiapkan diri untuk sukses di masa depan.IF, 6-23
Tampilkan lebih banyakDipublikasi - Kam, 22 Jun 2023
Kategori Terpopuler
Blog terbaru
Grit: Kunci Kesuksesan
Sen, 24 Jul 2023
Groupthink (pemikiran kelompok) dan dampaknya terhadap kreativitas
Kam, 22 Jun 2023
Teknik Berpikir 6 Topi atau 6 Thinking Hats
Jum, 14 Apr 2023